Kadang-kadang kita ingin menunjukan semuanya sekaligus: produk, galeri, testimoni, bahkan banner-banner atau kalimat promosi, Merasa semua harus dimasukkan agar terlihat lengkap. Namun justru karena itu, websitenya jadi berat dibuka, tidak rapi dan makin susah dinikmati. 

Pengunjung pun akhirnya bingung harus mulai dari mana. Seperti datang ke tempat yang terlalu banyak arah, tapi tidak jelas tujuannya. Niat awal ingin mengenal bisnis Anda, malah berakhir dengan menutup tab tanpa sempat melihat lebih jauh.

Padahal, website yang baik tidak harus penuh. Yang penting, punya arah yang jelas. Mau mengajak orang membeli? Ingin mereka mengisi formulir? Atau cukup mengenal siapa Anda dan apa yang Anda kerjakan?

Begitu tujuannya jelas, isi website akan ikut menyesuaikan. Setiap bagian terasa ada gunanya. Tidak saling berebut perhatian, tidak membingungkan. Bahkan halaman yang sederhana pun bisa terasa kuat kalau memang tahu apa yang ingin dicapai.

Kami sering melihat website yang sebenarnya sudah cukup baik dari sisi tampilan, tapi tidak punya “alur”. Tidak ada benang merah yang menuntun pengunjung dari satu bagian ke bagian berikutnya. Akhirnya, semua hanya jadi kumpulan elemen visual tanpa arah yang kuat.

Kalau Anda merasa website sudah lengkap tapi tidak memberi dampak, bisa jadi masalahnya bukan pada tampilannya—melainkan pada tujuannya. Anda tidak harus membuang semua yang sudah ada. Cukup tanyakan ulang satu hal: “Sebenarnya, saya ingin orang melakukan apa setelah membuka halaman ini?”

Kalau Anda bisa menjawabnya, sisanya akan mengikuti